Mataram - "Saya Pancasila, Saya Indonesia", kata tersebut menjadi tema peringatan Hari Lahir Pancasila ke-72 tahun 2017. Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2016 yang ditandatangani oleh Joko Widodo. Hari Lahir Pancasila juga ditetapkan sebagai hari libur nasional yang wajib diperingati oleh setiap instansi pemerintahan dengan melaksanakan upacara bendera.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Barat sebagai instansi pemerintah juga melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang ke-72. Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah, Sevial Akmily sebagai inspektur upacara. Upacara dihadiri oleh seluruh pejabat dan pegawai Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis se-Kota Mataram. Upacara tersebut berlangsung dengan khidmat dan penuh perenungan atas beberapa kejadian yang hampir membuat perpecahan pada rakyat. Terlebih ketika Kakanwil membacakan sambutan Presiden RI yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan hasil dari kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesespakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Indonesia yang penuh dengan keberagaman, memiliki beribu pulau dan ratusan suku yang tersebar diseluruh pelosok Nusantara merupakan berkah dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal itulah yang membentuk kata "bhinneka tunggal ika" yang artinya "berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalamin tantangan. Kebhinnekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinnekaan dan keikaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideoogi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
"Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur ditengah kemajemukan", tegas Kakanwil dalam membacakan sambutan Presiden RI.
Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, Saya Pancasila.
