KULIAH UMUM WAWASAN KEBANGSAAN MELALUI TELECONFERENCE BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAM RI

kuliahumum01 min

Mataram, 1 April 2019 - Kegiatan kuliah umum melalui teleconference oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di ruang aula Kantor Wilayah Kemenkumham NTB. teleconference. Kuliah umum ini di siarkan juga melaui teleconference yang diikuti 40.000 peserta dari Unit Utama Eselon I dan Kantor Wilayah Kemenkumham se- Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh para Kepala Divisi dan Kepala UPT serta pegawai dan calon ASN. 

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly memberi kuliah umum tentang Wawasan Kebangsaan kepada 600 peserta di aula Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM Hukum dan HAM) Kemenkumham, Cinere Gandul ,Senin (1/4/2019).

Dalam pidatonya, menkumham mengajak semua generasi muda untuk menghilangkan perbedaan dalam rangka mempersatukan bangsa Indonesia. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang dibangun dengan jiwa yang optimis" tegas Yasonna di depan 600 orang peserta kuliah umum.

Menurut Yasonna, Indonesia disatukan dengan perbedaan yaitu Bhineka Tunggal Ika. Hal ini juga yang dituangkan lewat deklarasi sumpah pemuda pada 28 oktober 1928. Untuk itu Yasonna mengajak kepada generasi muda agar meninggalkan sekat-sekat kesukuannya daan melihat indonesia sebagai bangsa yang besar yang nerupakan milik kita semua dari sabang sampai merauke.

“Jangan khianati para pendiri bangsa yang telah berkorban dengan darah, harta dan air mata. Bangsa ini harus kita jaga bersama dengan cara mengembangkan etika berbangsa, “Tegasnya.

Menkumham juga mengajak generasi muda sebagai perekat bangsa. Jadikan perbedaan sebagai kekuatan. Mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi. Sebagai pelayan publik, lanjut menkumham, ASN harus siap melayani masyarakat yang semankin peka. Beri pelayanan terbaik. Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara negara, karena ditanganmu urusan urusan negara bertumpu.

Sementara itu, Kepala BPSDM Kemenkumham, Mardjoeki dalam laporannya mengatakan bahwa pentingnya pemahaman dan kesadaran terhadap wawasan kebangsaan dalam menghadapi  tantangan, hambatan dan gangguan yang sering timbul sekang ini.

Menurutnya, Ini merupakan momen penting dimana kita secara bersama-sama melakukan penguatan terhadap kesatuan dan persatuan bangsa, memelihara dan memperkokoh persatuan dan kesatuan

“Hal ini sangat relevan dengan posisi kita sebagai Aparatur Sipil Negara yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dan berkomitmen untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas,” Ucap Mardjoeki.

kuliahumum04 minkuliahumum04 min

 


Cetak   E-mail