Mataram 10 Juli 2019 - Kepala Bidang Keamanan, Kesehatan, Perawatan Narapidana/Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Barat membuka acara Kegiatan Pelatihan Tingkat Lanjut Intelijen Pemasyarakatan dan Deteksi Dini Tahun 2019 di Aula Kantor Wilayah Kemenkumham NTB. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kalimantan Timur, Para Pejabat Administrasi dan Fungsional di Jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Para Mentor dan Seluruh Peserta Kegiatan Pelatihan Tingkat Lanjut Intelijen Pemasyarakatan dan Deteksi Dini Gelombang I Tahun 2019.
Pada Tahun 2019 telah terjadi beberapa peristiwa gangguan Keamanan dan ketertiban di beberapa Lapas dan Rutan yang tidak hanya berdampak pada kerusakan infrastruktur, namun juga telah menimbulkan terjadi nya pelarian napi dan tahanan dalam jumlah yang tidak sedikit. Hal itu menunjukkan, bahwa kemampuan pihak internal Lapas dan Rutan untuk mendeteksi secara dini akan kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban belumlah mencapai targetnya. Bahkan apabila dilakukan Analisa atas penyebab awal hingga penyebab utamanya, maka persoalan internal dan kompetensi diri masih menjadi faktor penting atas terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban.
Dengan mempelajarai, menganalisa dan mendalami secara cermat dan intensif, maka salah satu faktor utama yang menjadi penunjang terhadap upaya mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban tersebut, ternyata disebabkan oleh lemahnya kemampuan internal Lapas/Rutan untuk mendeteksi dini atas penyebab awal dari terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban. Sehingga salah- satu solusi dari permasalahan tersebut adalah pelatihan deteksi dini yang bersifat Intelijen Jajaran Pemasyarakatan untuk Gelombang I dan telah 6 (enam) kali melakukan pelatihan deteksi dini guna menerapkan system peringatan dini.
