Mataram - "Petugas Pemasyarakatan tidak boleh hanya berdiam diri pada zona nyaman", tegas Sri Puguh Budi Utami dalam menyampaikan pengarahan pada jajaran Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Barat (9/12).
"Kita harus meneruskan semangat Presiden untuk menciptakan SDM Indonesia unggul, caranya dengan mengembangkan diri dan berinovasi serta jangan bekerja dengan rutinitas yang itu-itu saja. Buat gebrakan yang mempunyai value bagi diri sendiri dan kepentingan organisasi, seperti yang dilakukan di Lapas Terbuka Lombok Tengah", ujar Dirjen PAS. Ibu Tami sapaan akrab Dirjen Pemasyarakatan memberikan apresiasi pada jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTB yang telah bekerja keras melakukan pembinaan kepada WBP dan mengembangkan Lapas Industri yang merupakan salah satu bagian dari program revitalisasi sistem pemasyarakatan.
Beberapa hal teknis pada Lapas dan Rutan juga disoroti oleh Dirjen Pemasyarakatan dalam memberikan pengarahan. Mulai dari over kapasitas tahanan yang ada di Lapas dan Rutan, Ibu Tami menegaskan hal itu tidak seharusnya terjadi, karena jika ada tahanan yang sudah lewat masa penahanannya seharusnya dibebaskan demi hukum jika pihak penahan tidak memberikan surat perpanjangan penahanan. Lebih lanjut lagi, Ibu Tami juga menyampaikan terkait masalah penganggaran yang saat ini Pemasyarakatan mendapat tambahan anggaran untuk perbaikan Lapas dan Rutan terutama dalam bidang pembinaan. Kepala UPT diminta untuk memaksimalkan anggaran pembinaan sehingga, narapidana nantinya dapat memiliki keterampilan dan dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Kegiatan pengarahan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan terkait penguatan pelaksanaan tugas dan fungsi petugas pemasyarakatan dihadiri oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan se-NTB, Kepala TU dan Bendahara pada masing-masing UPT Pemasyarakatan. Pada kegiatan tersebut, dirangkaikan juga dengan penandatanganan surat pernyataan kesanggupan melaksanakan program prioritas nasional oleh Kepala Lapas dan Rutan.
