ntb.kemenkumham.go.id - Seluruh Warga Binaan Pemeluk Agama Hindu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat Kanwil Kemenkumham NTB mengikuti kegiatan Dharma Wacana atau siraman rohani dengan narasumber dari Kementerian Agama (Kemenag) Mataram di Pura Padmasana Bajra Satwa Lapas Lombok Barat usai pelaksanaan persembahyangan bersama, Jumat (13/09).
Penyuluh Agama Hindu Kemenag Mataram, Ni Made Sudarsini menekankan kepada Warga Binaan untuk lebih memahami makna-makna kehidupan sehingga mereka tidak terpuruk dan terlena akan kesalahan-kesalahan di masa lalu.
“Hendaknya kita tidak selalu terpuruk dalam permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Ketika kita dihadapkan pada suatu permasalahan, yang mampu menyelesaikan permasalahan tersebut adalah diri kita sendiri,” ungkap Ni Made Sudarsini.
Hal yang perlu perlu dilakukan, lanjut Ni Made Sudarsini, ketika dihadapkan pada suatu permasalahan hendaknya berdoa, mencari akar permasalahan, dan bersyukur atas cobaan yang diberikan oleh sang pencipta.
Sementara itu Kalapas Lombok Barat, M Fadli mengatakan tujuan pembinaan kerohanian ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga warga binaan memiliki keimanan kuat dan menjadi pribadi yang taat beragama.
“Terselenggaranya kegiatan ini bertujuan agar Warga Binaan membentengi diri dengan peningkatan keimanan yang diperoleh selama berada di Lapas,” ucapnya.
M Fadli berharap persembahyangan bersama dan Dharma Wacana ini menuntun Warga Binaan menuju kebaikan, menjadi insan berkualitas dan menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa yang akan datang.
Hal ini senada dengan arahan Kakanwil Kemenkumham NTB Parlindungan, bahwa Warga Binaan dalam sistem pemasyarakatan mempunyai hak untuk mendapatkan pembinaan rohani serta hak untuk menjalankan ibadahnya. Untuk itu, Kanwil Kemenkumham NTB berkomitmen untuk memenuhi hak-hak tersebut agar para warga binaan dapat menjadi pribadi yang lebih baik. (Humas)