ntb.kemenkumham.go.id - Menkumham, Yasonna H. Laoly, dalam sejumlah kesempatan berpesan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) agar senantiasa berperilaku baik dalam menjalankan masa tahanan.
“Berikan perilaku terbaik selama dalam masa rehabilitasi, banyak belajar dan manfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Lapas sehingga bisa berkembang setelah keluar dari sini,” kata Yasonna H. Laoly.
Sejalan dengan hal itu, sesuai arahan Kakanwil Kemenkumham NTB, Parlindungan, Tim Mentoring Rehabilitasi Kanwil Kemenkumham NTB melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan rehabilitasi bagi WBP yang terlibat dalam kasus narkotika di Lapas Kelas IIA Lombok Barat, pada Selasa (16/7).
Kegiatan ini juga merupakan tindaklanjut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-475.PK.06.05 tahun 2022 tentang Penetapan UPT Pemasyarakatan Percontohan Penyelenggara Layanan Rehabilitasi Pemasyarakatan.
Tim yang dipimpin Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabalitasi, Pengelolaan Barang Rampasan, Barang Sitaan dan Keamanan, L. Jumaidi, diterima oleh Kepala Lapas Lombok Barat, M. Fadli di dampingi dr. Ratih selaku Dokter beserta tim kesehatan Lapas II A Lombok Barat.
Dalam kesempatan tersebut, L. Jumaidi dan tim memantau secara langsung kegiatan rehabilitasi sosial WBP Lapas Lombok Barat yang berjumlah 50 orang.
Kegiatan rehabilitasi dilaksanakan oleh Tim Pokja (Pokok Pikiran) Rehabilitasi Lapas Kelas IIA Lombok Barat dan dibantu oleh adiksi eksternal dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Rehabilitasi dilakukan di dalam blok khusus yang digunakan untuk tujuan rehabilitasi, serta melibatkan kegiatan konseling kelompok, olahraga pagi, dan kegiatan keagamaan bagi seluruh peserta rehabilitasi di area terbuka di luar blok.
Kegiatan mentoring dan supervisi ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan rehabilitasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tim Mentoring berperan penting dalam memastikan efektivitas dan kesuksesan program rehabilitasi bagi WBP narkotika di Lapas IIA Lombok Barat.
Dalam kesempatan tersebut, L. Jumaidi menyampaikan harapannya agar program rehabilitasi tetap dilaksanakan secara baik, "Laksanakan sesuai standar yang sudah ditetapkan, untuk seluruh WBP tetap semangat dalam mengikuti kegiatan rehabilitasi sampai prosesnya selesai," ucapnya.
Selanjutnya, Tim meninjau dapur Lapas II A Lombok Barat guna memeriksa secara langsung kualitas makanan untuk warga binaan serta kebersihan dapur dan lingkungannya.
L. Jumaidi juga menyampaikan bahwa semua kegiatan di dapur harus selalu mendapatkan monitoring lebih, pengecekan secara rutin harus ditingkatkan dan kebersihan menjadi fokus utama yang harus selalu diperhatikan.
"Masalah makan adalah hal yang tergolong vital, mohon diperhatikan dengan seksama mulai dari pengolahan bahan makanan sampai diproses jadi makanan, serta proses pendistribusian ke WBP, jangan sampai warga binaan di dalam bisa sakit karena proses pengelolaan makanan yang salah", tegas L. Jumaidi
(M. Ilyas)
